Asiah merupakan isteri Firaun ia telah lama beriman kepada Allah. Namun, setelah keimanannya diketahui suaminya, dia telah diseksa. Tubuh Asiah ditelentangkan di atas tanah di bawah terik sinar matahari. Kedua tangannya diikat di tiang-tiang yang dipacak ke tanah agar ia tidak dapat bergerak-gerak. Wajahnya langsung dihadapankan ke arah datangnya sinar matahari yang terik. Asiah pastilah tidak tahan akan sengatan panas matahari, dan akhirnya ia akan mengubah keimanannya kepadaku, demikian fikir Firaun.
Tetapi, apa yang terjadi? Ternyata Tuhan tidak membiarkan hambanya menderita akibat kekafiran Firaun. Setiap kali para algojo meninggalkan Asiah dalam hukumanny, segera malaikat menutup sinar matahari itu, sehingga langit menjadi teduh dan Asiah tak merasakan sengatan matahari yang ganas itu.
Asiah tetap segar-bugar meskipun sudah dihukum berat. Hal ini membuat Firaun memerintahkan hukuman yang lebih berat. Ia memerintahkan agar tubuh Asiah yang telentang itu dijatuhi batu besar. Tubuhnya pasti remuk, fikir Firaun.
Ketika Asiah melihat bahwa ada batu besar yang hendak dijatuhkan ke tubuhnya, berdolah dia kepada Tuhan. "Wahai Allah, Tuhanku! Bangunkan untukku di sisimu sebuah gedung di syurga." (At-Taubah:11).
Segera Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat daripada marmar berkilauan. Asiah sangat gembira, lalu rohnya keluar meninggalkan tubuhnya. Asiah tidak merasakan kesakitan apa pun, kerana ketika batu besar itu menimpa tubuhnya, rohnya sudah tidak ada di sana.
SUBHAANALLAH....
Tuesday, February 1, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment